Senin, 09 November 2015

Mak Recok: MAAFKAN AKU, NAK



Maafkan ibu  nak,
Karena  marah dan jengkel melihat kemalasanmu. Kau sia siakan waktu subuhmu, kau tulikan telinga, sekalipun alarm HP kau bunyikan. Kau, yang berdiam, terpejam, seolah segala bunyi-bunyian yang masuk  telingamu tak mampu menembus alam tidurmu. Ibu coba mengerti pada harimu kemarin, yang melelahkan.
Karena ibu telah membandingkan dirimu dengan ibu saat ibu kelas 4 (10 thn).  Dulu ibu secara sadar dan bertanggung jawab memegang bagian pekerjaan rumah tangga. Nenek dan kakek yang bekerja, mampu membuat organisasi keluarga berjalan semestinya.  Hal yang ibu belum mencobanya. Ibu hanyalah ibu rumah tangga biasa. Hingga mungkin kau anggap  perbandingan Itu tidak adil buatmu bukan.

Maafkan ibu, nak
Karena selalu memintamu menjadi tauladan bagi adik-adikmu di rumah. Semestinya, ibu dan bapaklah yang menjadi tauladan bagi anak-anaknya di rumah.

Maafkan ibu, nak
Karena selalu marah melihatmu asyik menggenggap gadgetmu, hingga kau hilang dari dunia. Mulut yang menjerit, menusuki telingamu, seolah senyap buatmu. Ibu yang salah, kenapa tidak ibu banting saja gadget itu. Ibu tak mungkin menjelma menjadi gadgetmu, benda yang ajaib membuatmu senang, menyedot emosimu, menghiburmu, menghubungkan kau dengan teman-temanmu. Karena ibu Cuma di sini. Bergerak, berbunyi, tapi seperti  angin, senyap.
Apa semestinya ibu banting gadgetmu?
Karena ibu tak mungkin berhasil bersaing dengan gadget. Karena gadget adalaha kesalahan ibu. Kenapa ibu menghadiahimu dengan gadget ini.

Maafkan ibu nak,
Yang belum bisa menjadi orang tua yang ideal. Jika sempurna hanya milik Allah semata, setidaknya ibu ingin kita sedang menuju kesempurnaan.



Tidak ada komentar: